![]() |
Roberto Cingolani AP photo |
Dr. Roberto Cingolani yang mengepalai tim ilmuwan menjelaskan bahwa proses pengolahan kertas ini dilakukan dengan mengambil molekul tunggal (monomer) pada kertas. Kemudian dipasangkan dengan partikel nano sehingga terbentuk sebuah polimer yang kemudian disebarkan dalam cairan.
![]() |
Contoh serat kertas fluorescent (courtesy of IIT) |
![]() |
(courtesy of IIT) |
![]() |
(courtesy of IIT) |
Jika partikel nano berupa besi oksida ditambahkan ke matrik polimer, maka akan dihasilkan kertas magnetik; sementara partikel nano perak akan menghasilkan kertas bebas bakteri. Proses yang sama juga bisa diterapkan untuk menghasilkan kertas tahan air, kertas yang mampu membersihkan diri sendiri atau kertas yang dapat bersinar dalam gelap (fluoresensi).
AquaNotes Waterproof
Ide bisa datang dari mana saja. Bisa dari melihat referensi bagus, atau mungkin saja saat asik mandi. Repotnya ide yang datang di kamar mandi, kalau kita pelupa biasanya ide itu menguap setelah acara mandi selesai.
Nah, ide ini yang mendasari seorang Shower Thinker – demikian sang penemu ini ingin disebut, jelasnya lihat di myaquanotes.com, menciptakan notes tahan air. Notes ini dilengkapi pensil yang juga tahan air.
Dalam promosinya, produk notes plus pensil ini sangat ramah lingkungan. Bisa didaur ulang dan batang pensilnya terbuat dari kayu cedar yang pengelolaannya mengikuti syarat perlindungan lingkungan.
Aquanotes sudah diproduksi besar-besaran, harga jualnya sekitar 9.95 Dollar Amerika untuk notes berisi 40 lembar.
Tertarik membeli?